RADAR PANGANDARAN.COM – Keuskupan Katolik Roma di Buffalo, New York, mengaku tidak bermasalah dengan keputusan menjual Gereja St. Ann yang kabarnya akan dijadikan masjid.
Belum lama ini, seorang dengan nama ‘Pastor R. Vierling’ memposting di X foto-foto katedral bergaya Gotik yang memicu kemarahan di media sosial.
Pastor Vierling menulis keterangan pada foto-foto tersebut: “Sudah dijual kepada komunitas Islam seharga $250.000 yang akan mengonversi gereja bersejarah ini menjadi masjid.”
Postingan ini dilihat oleh 11 juta orang dan memicu kemarahan umat Katolik, yang membuat sang pastor harus merespons serta mengimbau agar tidak mengarahkan kemarahan mereka kepada komunitas Islam.
Menurutnya, penjualan ini menunjukkan kehancuran paroki akibat tidak mendapat dukungan finansial yang cukup dan menjelaskan bahwa “skenario ini sedang terjadi di keuskupan besar dan perkotaan di seluruh negara.”
Kekhawatiran finansial memang menjadi alasan utama penjualan ini, menurut juru bicara Keuskupan Buffalo, Joe Martone, dalam wawancara dengan The Tablet, sebuah media Katolik di New York City.
Ia menjelaskan bahwa untuk memperbaiki gereja tersebut membutuhkan biaya lebih dari $30 juta, yang berada di luar jangkauan keuskupan.
“Biaya perbaikan sangat besar dan di luar jangkauan keuskupan,” kata Martone.
Selain itu, Martone menegaskan keuskupan telah melepaskan properti ini untuk “penggunaan yang tidak suci,” sebuah istilah yang mengacu pada gereja-gereja yang sudah ditutup dan tidak lagi digunakan sebagai gereja, sehingga memungkinkannya digunakan untuk tujuan apa pun selama tidak digunakan untuk tindakan tidak bermoral atau menimbulkan skandal.