Artinya: “Janganlah sekali-kali engkau tujukan pandangan matamu pada kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.”
Nasehat Gus Baha dalam hal ini adalah jika seseorang terus-menerus melihat dan mengagumi kenikmatan orang lain, pasti akan berujung pada rasa iri dan fitnah.
Hal ini menjadi sumber ketidakbahagiaan. Karena itu, penting untuk fokus pada karunia Tuhan yang kita miliki.
Karena apa yang diberikan Allah adalah yang terbaik untuk kita, bahkan lebih baik daripada kenikmatan dunia yang tampak.
Pesan bijak Gus Baha dari ceramah ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama di era media sosial di mana orang sering melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih mewah atau bahagia.
Ceramah Gus Baha mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam hal tersebut.
Kunci kenikmatan hidup tidak datang dari materi atau penilaian dunia, tetapi dari mensyukuri apa yang kita miliki dan hidup tanpa membandingkan dengan orang lain.
Hal ini selaras dengan prinsip yang diajarkan dalam Al-Quran
Bahwa kenikmatan dunia hanyalah ujian sementara, sedangkan karunia Tuhan adalah yang abadi dan paling baik.
Dari ceramah Gus Baha ini, kita dapat mengambil hikmah
Bahwa kunci kenikmatan hidup adalah tidak melihat kenikmatan orang lain sebagai ukuran kebahagiaan kita.
Seperti yang diingatkan dalam ayat Al-Quran, ujian kenikmatan dunia bisa menjadi fitnah jika kita terlalu tergoda untuk menginginkan apa yang dimiliki orang lain.