3. Berinvestasi Secara Konsisten
Kebiasaan penting berikutnya adalah konsistensi dalam berinvestasi. Orang sukses tidak menunggu waktu sempurna untuk membeli saham. Sebaliknya, mereka menerapkan strategi dollar-cost averaging, yakni berinvestasi dengan jumlah tetap secara rutin, misalnya setiap bulan.
Cara ini tidak hanya membantu mengurangi risiko volatilitas, tetapi juga menjaga kedisiplinan finansial. Selain itu, kebiasaan berinvestasi secara konsisten membentuk mental yang tangguh dan pola keuangan yang sehat. Dengan begitu, pertumbuhan modal menjadi lebih stabil dari waktu ke waktu.
4. Membangun Portofolio yang Terdiversifikasi
Selanjutnya, investor sukses memahami bahwa diversifikasi adalah kunci utama kestabilan portofolio. Mereka tidak menempatkan seluruh modal pada satu saham atau satu sektor. Sebaliknya, mereka menyebarkan investasi ke berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, reksa dana, dan ETF.
Tujuannya jelas mengurangi risiko kerugian jika salah satu instrumen mengalami penurunan. Dengan strategi ini, potensi kerugian dapat diminimalkan tanpa mengorbankan peluang keuntungan. Di sisi lain, portofolio yang beragam juga memberi perlindungan ketika kondisi pasar berubah secara tiba-tiba.
5. Reinvestasi Dividen untuk Memperkuat Pertumbuhan
Selain mengandalkan kenaikan harga saham, para investor sukses juga memanfaatkan dividen sebagai bahan bakar pertumbuhan modal. Mereka tidak menggunakan dividen untuk konsumsi jangka pendek, melainkan menginvestasikannya kembali ke instrumen yang sama atau berbeda.
Dengan melakukan reinvestasi, efek bunga majemuk bekerja lebih cepat. Setiap dividen yang diinvestasikan kembali akan menghasilkan dividen baru di masa mendatang. Oleh karena itu, strategi ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk mempercepat akumulasi kekayaan tanpa perlu menambah modal tambahan.
