RADARPANGANDARAN.COM – Bermalas-malasan dalam jangka panjang tidak hanya membuat tubuh terasa lemas, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik meningkatkan risiko terjadinya pikun atau demensia. Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap aktif menjadi langkah penting untuk mempertahankan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
Bermalas-malasan dan Hubungannya dengan Demensia
Bermalas-malasan dalam dunia medis dikenal sebagai sedentary behavior, yaitu kondisi ketika seseorang lebih banyak duduk atau berbaring tanpa aktivitas fisik berarti. Jurnal medis tahun 2025 yang melibatkan hampir 50.000 orang menemukan adanya hubungan kuat antara kebiasaan bermalas-malasan dan peningkatan risiko demensia. Semakin lama seseorang bermalas-malasan, semakin besar peluang otak mengalami penurunan fungsi kognitif.
Data Penelitian tentang Risiko
Penelitian tersebut menyoroti besarnya dampak waktu duduk terhadap kesehatan otak. Hasilnya, risiko meningkat secara signifikan bila seseorang menghabiskan waktu berjam-jam tanpa gerakan:
- Risiko meningkat 8% jika duduk atau bermalas-malasan 10 jam per hari
- Risiko meningkat 63% jika duduk 12 jam per hari
- Risiko meningkat hingga 300% jika duduk 15 jam per hari
Data ini memperlihatkan bahwa durasi aktivitas pasif sangat menentukan kondisi otak dalam jangka panjang.
Pentingnya Aktivitas Fisik
Bermalas-malasan dalam waktu lama mengurangi aliran darah ke otak, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi menjadi terbatas. Kondisi ini berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif. Sebaliknya, aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki, peregangan, atau olahraga ringan terbukti membantu menjaga kesehatan otak. Rutin bergerak juga dapat meningkatkan mood, memperbaiki kualitas tidur, serta memperkuat daya ingat.
Olahraga dan Fungsi Kognitif
Olahraga memiliki peran penting dalam mempertahankan kemampuan kognitif. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang rajin berolahraga memiliki risiko lebih rendah mengalami penurunan memori. Gerakan tubuh mendorong produksi zat kimia di otak yang mendukung pertumbuhan sel saraf baru. Dengan demikian, olahraga menjadi strategi alami untuk melindungi otak dari penuaan dini.
Cara Sederhana Mengurangi Waktu Duduk
Mengurangi kebiasaan bermalas-malasan tidak harus sulit. Ada beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan setiap hari, antara lain:
- Bangkit setiap 30 menit sekali dari kursi untuk berjalan singkat
- Gunakan tangga dibandingkan lift
- Lakukan peregangan ringan saat bekerja di depan komputer
- Ajak keluarga atau teman berolahraga bersama di akhir pekan
- Tetapkan target langkah harian dengan bantuan aplikasi penghitung langkah
Langkah kecil ini jika dilakukan konsisten akan membantu menurunkan risiko pikun.
Manfaat Menjaga Aktivitas Tubuh
Bermalas-malasan yang kamu ganti dengan rutinitas aktif langsung memberikan banyak manfaat nyata. Risiko penyakit jantung menurun, sirkulasi darah membaik, daya tahan tubuh meningkat, dan otak tetap tajam. Selain itu, aktivitas fisik juga membuat suasana hati lebih stabil sehingga mencegah stres berlebihan yang dapat memperburuk fungsi otak.