RADARPANGANDARAN.COM – Manusia selalu mengagumi anjing karena kesetiaan, kecerdasan, dan kemampuannya membantu kehidupan sehari-hari. Banyak orang memelihara anjing untuk menjaga rumah, berburu, atau menjadi teman bermain. Dalam Islam, umat memandang anjing sebagai makhluk yang bermanfaat, tetapi Islam menekankan agar manusia memperlakukannya sesuai syariat.
Anjing Memberi Banyak Manfaat bagi Manusia
Manusia memanfaatkan anjing sejak ribuan tahun lalu. Anjing membantu manusia berburu, menjaga rumah, dan menemani aktivitas sehari-hari. Bahkan di zaman modern, manusia melatih anjing untuk membantu tim SAR menemukan korban bencana, mendeteksi narkoba, dan menjadi hewan terapi bagi pasien.
Para ilmuwan dari American Kennel Club mencatat bahwa anjing memiliki penciuman ribuan kali lebih tajam daripada manusia. Dengan kemampuan itu, anjing mendeteksi bahaya atau menemukan benda tersembunyi yang manusia tidak bisa lihat.
Anjing juga memberi manfaat psikologis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa berinteraksi dengan anjing mampu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memperkuat rasa percaya diri manusia.
Islam Mengakui Manfaat Anjing
Islam memandang anjing secara seimbang: mengakui manfaatnya sekaligus menekankan aturan kebersihan dan etika. Al-Qur’an dalam Surah Al-Ma’idah ayat 4 membolehkan umat Islam memanfaatkan anjing untuk berburu atau keperluan tertentu selama anjing itu terlatih.
Islam juga menekankan kebersihan. Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa jika anjing menjilat wadah, umat Islam harus mencucinya tujuh kali, salah satunya dengan tanah. Perintah ini mengajarkan manusia menjaga kesehatan dan kebersihan tanpa menolak keberadaan anjing.
Memperlakukan Anjing dengan Kasih Sayang
Islam menekankan umatnya bersikap kasih sayang terhadap semua makhluk, termasuk anjing. Rasulullah SAW menceritakan kisah seorang wanita yang Allah ampuni dosanya karena memberi minum seekor anjing yang kehausan. Kisah ini menunjukkan bahwa memperlakukan anjing dengan baik mendatangkan pahala.
