RADARPANGANDARAN.COM- Seafood, atau makanan laut, bukan hanya lezat tapi juga kaya manfaat untuk kesehatan. Banyak orang yang mengonsumsi seafood karena rasanya yang enak dan variasinya yang beragam, mulai dari ikan, udang, kerang, hingga cumi-cumi. Namun, lebih dari sekadar cita rasa, seafood menyimpan berbagai nutrisi penting yang bisa membuat tubuh kamu lebih prima dan bugar setiap hari.
Kandungan Nutrisi dalam Seafood
Pertama-tama, seafood merupakan sumber protein berkualitas tinggi. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta menjaga kesehatan otot. Selain protein, seafood kaya akan asam lemak omega-3, khususnya EPA dan DHA, yang sangat bermanfaat untuk jantung dan otak.
Selain itu, seafood juga mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin D, vitamin B12, selenium, dan zinc. Nutrisi-nutrisi tersebut mendukung berbagai fungsi tubuh mulai dari sistem kekebalan hingga produksi energi. Oleh karena itu, memasukkan seafood ke dalam menu harian sangat disarankan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat Seafood untuk Kesehatan Jantung
Salah satu manfaat paling terkenal dari seafood adalah kemampuannya menjaga kesehatan jantung. Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan seperti salmon, makarel, dan tuna membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Selain itu, omega-3 juga berperan dalam mengurangi peradangan di pembuluh darah, sehingga risiko penyakit jantung berkurang secara signifikan. Lebih lanjut, konsumsi seafood secara rutin dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah pembekuan darah yang berbahaya. Jadi, dengan rajin makan seafood, kamu sudah berinvestasi untuk kesehatan jantung yang optimal.
Meningkatkan Fungsi Otak dan Kesehatan Mental
Selain bermanfaat untuk jantung, seafood juga punya peran besar dalam menjaga fungsi otak. Asam lemak DHA yang terdapat dalam seafood sangat penting untuk perkembangan otak dan menjaga fungsi kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi seafood memiliki risiko lebih rendah terkena gangguan mental seperti depresi dan demensia.
