oleh

Mengapa Buah Kurma Menjadi Referensi Makanan Untuk Berbuka Puasa? Berikut Fakta Ilmiahnya

Penelitian dari Nutrition Reviews (2021) menyebutkan bahwa konsumsi kurma secara rutin dapat meningkatkan komposisi bakteri baik dalam usus, terutama Bifidobacteria dan Lactobacillus. Dengan demikian, kurma tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem mikroba di saluran pencernaan.

Kandungan Mineral Penting untuk Fungsi Tubuh

Kurma merupakan sumber mineral alami yang sangat lengkap. Dalam jumlah kecil, buah ini mengandung kalium, magnesium, zat besi, kalsium, dan tembaga.

  • Kalium (K): membantu mengatur tekanan darah dan mendukung kontraksi otot serta fungsi jantung.
  • Magnesium (Mg): penting untuk metabolisme energi, fungsi saraf, dan kekuatan tulang.
  • Zat besi (Fe): membantu pembentukan hemoglobin dan mencegah anemia.
  • Kalsium (Ca): menjaga kepadatan tulang dan gigi.

Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), 100 gram kurma menyediakan sekitar 20% kebutuhan harian magnesium dan 14% kebutuhan kalium orang dewasa, angka yang sangat tinggi untuk ukuran buah.

Kaya Antioksidan: Pelindung Alami Sel Tubuh

Selain karbohidrat dan mineral, kurma juga kaya akan senyawa antioksidan. Di antaranya adalah flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik. Ketiga senyawa ini berperan penting dalam melawan stres oksidatif, yaitu kondisi di mana jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kapasitas pertahanan sel.

Penelitian dalam Nutrients Journal (2022) menemukan bahwa ekstrak kurma mampu menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan seperti superoxide dismutase (SOD) dan glutathione peroxidase. Efek ini menjadikan kurma berpotensi mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, bahkan kanker.

Mengandung Fitokimia yang Bersifat Neuroprotektif

Menariknya, sejumlah studi juga menemukan bahwa kurma mengandung zat fitokimia yang dapat melindungi sistem saraf. Sebuah penelitian dari Neural Regeneration Research (2021) menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak kurma mampu meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi otak dari peradangan akibat stres oksidatif. Ini menunjukkan potensi kurma sebagai pangan fungsional yang mendukung kesehatan otak dan pencegahan Alzheimer.

Rendah Lemak dan Bebas Kolesterol

Meskipun rasanya manis, kurma hampir tidak mengandung lemak jenuh dan sama sekali bebas kolesterol. Setiap 100 gram kurma hanya mengandung sekitar 0,2 gram lemak, menjadikannya pilihan camilan alami yang aman untuk jantung. Kandungan glukosa dan fruktosa alaminya memberikan rasa manis tanpa tambahan gula, menjadikannya alternatif sehat pengganti camilan olahan tinggi gula.

Buah Kecil dengan Manfaat yang Besar

Kurma bukan sekadar buah manis dari padang pasir, melainkan paket lengkap nutrisi alami. Dari energi cepat, serat tinggi, mineral penting, hingga antioksidan pelindung sel, semuanya berpadu dalam satu buah kecil yang mudah dikonsumsi setiap hari.