Mitos dan fakta chicken skin atau keratosis pilaris. freepik.com
RADARPANGANDARAN.COM – Mitos dan fakta chicken skin atau keratosis pilaris sering kali membuat banyak orang salah paham terhadap kondisi kulit ini.
Chicken skin memang tidak berbahaya, namun penampilan kulit yang kasar dan berbintil dapat menurunkan rasa percaya diri.
Dengan memahami mitos sekaligus fakta yang benar, Anda dapat mengurangi kekhawatiran berlebihan dan mengetahui cara merawat kulit dengan tepat.
Mitos dan fakta chicken skin sering dimulai dari anggapan bahwa kondisi ini muncul akibat kulit kotor. Banyak orang mengira jika jarang mandi atau kurang menjaga kebersihan, maka chicken skin akan terbentuk.
Fakta medis menyatakan hal berbeda. Chicken skin terjadi karena penumpukan keratin, yaitu protein pembentuk rambut yang menyumbat folikel.
Kebersihan memang penting untuk kesehatan kulit secara umum, tetapi bukan penyebab utama keratosis pilaris. Karena itu, mandi lebih sering atau menggosok kulit terlalu keras tidak akan menghilangkan chicken skin.
Mitos lain menyebut chicken skin bisa sembuh total dengan perawatan tertentu. Faktanya, hingga saat ini tidak ada obat yang benar-benar menyembuhkan keratosis pilaris secara permanen. Meski demikian, kondisi ini dapat membaik seiring waktu dan dengan rutinitas perawatan kulit yang konsisten. Pelembap, eksfoliasi lembut, dan penggunaan produk dengan bahan aktif seperti asam laktat atau urea membantu mengurangi kekasaran kulit. Dengan perawatan rutin, tekstur kulit dapat terlihat lebih halus meskipun chicken skin tidak sepenuhnya hilang.
Mitos dan fakta chicken skin sering membingungkan karena sebagian orang percaya bahwa kondisi ini bisa menular. Hal ini tidak benar. Chicken skin sama sekali bukan infeksi, melainkan kondisi kulit yang dipengaruhi faktor genetik dan keratin. Anda tidak akan tertular meski bersentuhan langsung dengan penderita. Fakta ini penting untuk dipahami agar tidak muncul stigma atau rasa malu berlebihan bagi orang yang mengalaminya.
Mitos lama menyebut bahwa chicken skin lebih sering terjadi pada orang dengan kulit gelap. Faktanya, chicken skin justru lebih umum ditemukan pada orang dengan kulit terang atau putih. Meski begitu, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang warna kulit. Artinya, chicken skin tidak mengenal batasan ras atau etnis. Dengan mengetahui fakta ini, Anda tidak perlu lagi mengaitkan chicken skin dengan warna kulit tertentu.
Sebagian orang percaya bahwa makanan tidak ada hubungannya dengan chicken skin. Namun, fakta menunjukkan bahwa pola makan berpotensi berpengaruh.
RADARPANGANDARAN.COM – Penyebab chicken skin atau keratosis pilaris sering membuat banyak orang penasaran karena kondisi…
RADARPANGANDARAN.COM - Dunia NFT (Non-Fungible Token) di Indonesia pernah banyak orang anggap sekadar tren sesaat,…
RADARPANGANDARAN.COM - Universitas Indonesia (UI) menunjukkan komitmennya sebagai pelopor pendidikan tinggi di Tanah Air dengan…
RADARPANGANDARAN.COM- Terkadang, suasana hati bisa berubah begitu cepat. Entah karena stres pekerjaan, cuaca mendung, atau…
RADARPANGANDARAN.COM- Menjaga kebugaran tubuh tidak selalu harus pergi ke gym atau membeli peralatan mahal. Faktanya,…
RADARPANGANDARAN.COM- Teknologi smart home semakin populer di era digital ini. Banyak orang mulai mengadopsi sistem…
This website uses cookies.