by

Nasehat Gus Baha tentang Tahapan Berdakwah kepada Orang yang Baru Hijrah

BACA JUGA: Jacobelli Anggap Tak Adil Menempatkan Inter dalam Tekanan Usai Kalah dari AC Milan

“Misalnya saya ketemu cewek Jakarta mau mondok di tempat saya. Biasanya pake celana pendek, (kalau, red) saya suruh langsung berjilbab itu kesulitan. Kira-kira saya suruh, yaudah nak pake celana panjang dulu.”

“Karena pikir saya, mendingan daripada celana pendek. Terus di hati saya pasti, jilbab menyusul, kan gitu. Bukan menyatakan pakai celana panjang hukum sebenarnya, tapi hukum tahapan,” terang Gus Baha.

Dalam contoh ini, Gus Baha menunjukkan bahwa pendekatan secara bertahap lebih efektif daripada memaksa seseorang yang baru hijrah untuk langsung menjalankan seluruh kewajiban agama.

Dalam kasus tersebut, menyuruh seseorang yang terbiasa memakai celana pendek untuk terlebih dahulu mengenakan celana panjang adalah langkah yang lebih realistis dan bisa diterima oleh orang tersebut.

Seiring waktu, diharapkan ia akan dengan sukarela mengenakan jilbab tanpa merasa terpaksa.

Nasehat Gus Baha ini menegaskan bahwa dakwah yang bijak memerlukan pemahaman yang mendalam tentang tahapan dalam mengajak seseorang kepada kebenaran.

Tidak semua orang yang hijrah bisa langsung mengikuti ajaran agama secara sempurna, namun dengan pendekatan yang tepat, perubahan positif secara bertahap bisa tercapai.

Pesan bijak Gus Baha dalam hal ini menyampaikah bagian penting dari Fiqhudda’wah yang harus dipahami oleh para pendakwah.

Pendekatan yang bijak dan bertahap ini, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, memungkinkan seseorang untuk tumbuh dalam keimanan tanpa merasa terpaksa atau terbebani.