Namun, Gus Baha menerangkan bahwa kita seharusnya lebih fokus pada kekuasaan Allah yang Maha Kuasa, yang memberikan rezeki kepada siapa pun yang Dia kehendaki.
BACA JUGA: Profil Pemuda Citumang Pangandaran Dapat Rp 20 Juta Per Bulan, Buah dari Kreativitas Gen Z
Mengakui kekayaan orang lain sebagai tanda kebesaran Allah dan bersyukur atas apa yang kita miliki adalah langkah penting dalam menjaga hati tetap bersih.
Lebih lanjut, ceramah Gus Baha dalam kesempatan ini menyoroti fenomena di mana orang yang diuji dengan kemiskinan sering mempertanyakan mengapa mereka mendapatkan cobaan ini.
“Gusti, salah saya apa? Kok saya gak punya uang, orang lain punya uang,” tambah Gus Baha mengutip kalimat yang sering diucapkan sebagian orang saat diuji menjadi orang miskin.
Gus Baha mengingatkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki banyak kekurangan dan kesalahan.
Karena itu sudah sepatutnya kita tidak merasa sombong dengan kemiskinan kita, dengan mempertanyakan “Salah saya apa?”
“Orang tidak tahu salahnya itu sombong atau tawadhu?” tanya Gus Baha kepada hadirin, yang kemudian dijelaskan maksudnya oleh beliau.