Dalam konteks ulama, Gus Baha mengamati bahwa orang-orang sering membandingkan ulama masa kini dengan ulama masa lalu
Contohnya seperti Mbah Arwani atau Mbah Zubair.
Mereka mengeluh bahwa ulama sekarang tidak setara dengan ulama terdahulu.
Namun, Gus Baha menegaskan bahwa pada zaman Mbah Arwani pun, tidak semua orang di Kudus mengaji.
“Memangnya zaman Mbah Arwani orang Kudus ngaji semua? Ya kelakuannya begitu saja,” ujarnya.
Watak manusia tetap saja sama, dari zaman ke zaman. Beliau pun mengingatkan bahwa di masa Sunan Bonang, meskipun dakwah disampaikan dengan sangat baik, tetap ada orang yang menentangnya.
Dari zaman Nabi hingga para ulama sekarang, orang-orang yang keras kepala dan suka mengeluh tetap ada.
Dakwah, bagaimanapun bentuknya tetap akan mendapat komentar dan kritikan.
“Zaman dulu juga sama, orang tetap seperti itu. Sampai zaman Sunan Bonang, orang ya tetap sama seperti itu,” tandas Gus Baha.
Dalam berdakwah, yang terpenting adalah konsistensi dalam menyampaikan kebenaran dan menebar kebaikan, terlepas dari apa yang dikatakan orang.
Nasihat Gus Baha ini menjadi pengingat bahwa dalam berdakwah, tidak perlu terlalu khawatir tentang pandangan atau komentar orang lain.
RADARPANGANDARAN.COM - Siapa yang tidak ingin mendapatkan saldo DANA gratis? Kini, hanya dengan menggunakan smartphone…
RADARPANGANDARAN.COM - Pengguna aplikasi DANA berkesempatan untuk cairkan saldo DANA gratis hingga Rp 200 ribu…
RADARPANGANDARAN.COM - Layanan Deposito Emas Pegadaian Melalui Aplikasi Pegadaian Digital mencatat pencapaian luar biasa dengan…
RADARPANGANDARAN.COM - Siapa sih yang nggak mau dapat saldo DANA gratis? Bayangkan bisa isi dompet…
RADARPANGANDARAN.COM - Kabar baik bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), pemerintah akan segera mencairkan…
RADARPANGANDARAN.COM - Bank digital kini menjadi solusi perbankan modern yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam…
This website uses cookies.