Baca juga: Penting, Ini Jumlah Soal dan Passing Grade CPNS 2024 untuk Seleksi Kompetisi Dasar
Dengan melihat peluang ini, Raka memutuskan untuk melakukan sebuah tren baru usaha konveksi di kampung halamannya.
Perjalanan usaha konveksi baju yang dikelola oleh Raka tidak selalu mulus· Pada awal usahanya, ia pernah mengalami kerugian sebesar empat juta rupiah akibat kesalahan produksi seragam sekolah yang tidak sesuai pesanan.
Namun meskipun demikian, Raka tidak menyerah. Dengan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat, ia memberanikan diri untuk meminjam uang dari koperasi untuk mengganti bahan baku yang sudah terlanjur diproduksi dan tidak dapat digunakan.
Raka juga menyadari pentingnya memanfaatkan kompetisi dalam menjalankan tren baru usaha yang digelutinya.
Ia melihat keberadaan kompetitor sebagai peluang untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas produk serta layanan.
Strategi pemasaran Raka pun banyak mengandalkan media sosial seperti Instagram dan Facebook, serta rekomendasi dari mulut ke mulut.
Berkat upaya tersebut, bisnisnya berkembang pesat, dengan penjualan mencapai lebih dari 15 ribu pcs pakaian dalam satu bulan pada tahun 2019, dan omset kotor bulanan mencapai angka 70-100 juta rupiah, bahkan pernah mencapai 400 juta rupiah saat sedang ramai.