Ungkapan ini lebih menarik daripada sekadar menulis “Bertanggung jawab atas pemasaran.” Pembuka yang kuat membuat recruiter terdorong membaca lebih jauh.
Gunakan Bahasa Aktif dan Kata Kunci Relevan
Pengalaman kerja terlihat lebih hidup saat Anda menulis dengan bahasa aktif. Kata kerja seperti memimpin, mengelola, meningkatkan, merancang, atau mengembangkan menegaskan kontribusi nyata yang Anda lakukan.
Hindari kalimat pasif karena tidak menunjukkan aksi. Selain itu, sertakan kata kunci relevan dengan bidang pekerjaan.
Sebagai contoh, seorang profesional pemasaran digital bisa menambahkan kata kunci seperti SEO, social media strategy, atau digital campaign. Kata kunci ini meningkatkan peluang profil muncul di hasil pencarian recruiter.
Dengan kombinasi bahasa aktif dan keyword, profil LinkedIn menjadi lebih menarik sekaligus mudah ditemukan.
Fokus pada Prestasi yang Terukur
Deskripsi pengalaman kerja harus menonjolkan pencapaian, bukan sekadar daftar tugas. Recruiter mencari dampak nyata, bukan hanya tanggung jawab rutin.
Anda bisa menulis: “Berhasil meningkatkan penjualan sebesar 25% dalam enam bulan” atau “Menghemat biaya operasional hingga Rp500 juta per tahun.”
Angka konkret memperkuat kesan profesional. Jika tidak memiliki data kuantitatif, Anda bisa menonjolkan prestasi kualitatif seperti membangun sistem baru atau menciptakan proses kerja yang lebih efisien.
Fokus pada prestasi membuat profil lebih meyakinkan dibanding sekadar menuliskan rutinitas pekerjaan.
Sajikan dengan Poin-poin Singkat
Recruiter lebih mudah membaca deskripsi yang ringkas. Gunakan tiga hingga lima bullet points untuk setiap posisi agar informasi tersampaikan dengan cepat.