oleh

Cara Menulis Pengalaman Kerja di LinkedIn agar Dilirik Recruiter

RADARPANGANDARAN.COM – Pengalaman kerja di LinkedIn menentukan cara recruiter, klien, dan jaringan profesional menilai kualitas seseorang.

Profil yang menampilkan pengalaman dengan detail, konsistensi, serta pencapaian terukur akan lebih mudah menarik perhatian.

Karena itu, menulis bagian pengalaman kerja harus memakai strategi yang tepat agar terlihat profesional, kuat, dan efektif untuk personal branding.

Sesuaikan dengan CV agar Profil Konsisten

Pengalaman kerja di LinkedIn harus selalu konsisten dengan CV atau resume. Recruiter membandingkan data dari kedua dokumen sehingga kesamaan detail menjadi kunci.

Nama perusahaan, jabatan, dan durasi kerja wajib sama dengan CV. Anda menulis format tanggal, posisi, hingga lokasi kerja dengan rapi agar profil tampak kredibel. Dengan begitu, recruiter langsung percaya pada data yang Anda sajikan.

Menyelaraskan pengalaman dengan CV juga memudahkan recruiter memverifikasi informasi. Konsistensi ini membangun kepercayaan sejak awal interaksi. Karena itu, Anda harus memperbarui profil LinkedIn setiap kali mengalami perubahan pekerjaan.

Tulis Judul dan Pembuka yang Kuat

Judul pekerjaan di LinkedIn harus jelas dan ringkas. Anda memilih istilah umum dalam industri agar recruiter lebih mudah menemukan profil.

Setelah itu, Anda menyusun kalimat pembuka deskripsi yang langsung menggambarkan tanggung jawab utama. Hindari kalimat panjang yang membuat recruiter kehilangan fokus.

Kalimat pembuka sebaiknya menonjolkan nilai yang Anda berikan. Misalnya, tuliskan: “Memimpin tim pemasaran digital dengan hasil peningkatan engagement sebesar 40% dalam satu tahun.”