RADARPANGANDARAN.COM – Pada era digital saat ini, keberadaan akun cadangan atau “second account” di media sosial semakin sering dijumpai. Tak hanya selebritas atau influencer, banyak orang biasa, bahkan termasuk remaja dan profesional, sudah memiliki akun utama yang digunakan secara publik atau formal, serta akun kedua yang lebih privat atau untuk tujuan tertentu saja.
Menurut penelitian dari Universitas Gadjah Mada yang meninjau penggunaan Instagram di kalangan remaja Indonesia, fenomena ini dikenal sebagai praktik “real account” dan “fake account” atau “akun nyata” dan “akun semu”, di mana pengguna mengelola beberapa akun demi menampilkan sisi tertentu dari diri mereka yang berbeda di setiap akun.
Namun, memiliki second account tidak selalu berarti berbohong atau menyembunyikan identitas. Seringkali justru muncul dari kebutuhan psikologis, privasi, dan pengelolaan identitas digital yang kompleks. Dalam artikel ini kita akan melihat lebih jauh apa itu second account, mengapa sebagian orang membutuhkannya, keuntungannya, serta risiko yang wajib menjadi perhatian.
Apa Itu Second Account dan Kenapa Banyak Orang Gunakan
Secara sederhana, second account adalah akun media sosial lain yang dibuat oleh seseorang selain akun utama. Akun ini bisa berada di platform yang sama (misalnya Instagram utama dan satu lagi akun cadangan di Instagram), atau di platform berbeda.
Tujuan dari pembuatan account second ini cukup bervariasi. Bisa pribadi vs publik, bisa untuk berbagi konten yang lebih pribadi, untuk komunitas khusus, atau agar lebih bebas berekspresi tanpa tekanan opini publik.