Kemudian ada juga kebutuhan eksplorasi identitas, ada kebutuhan privasi, ada juga kebutuhan kestabilan reputasi. Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, standar sosial dan tekanan kelompok membuat sebagian orang merasa bahwa akun utama harus selalu positif, rapi, “baik”, sehingga akun kedua menjadi “ruang aman” untuk menjadi diri sendiri tanpa terlalu khawatir.
Second account adalah fenomena nyata dalam kehidupan digital masa kini. Meski tidak semua orang memiliki, dan tidak semua budaya atau konteks menganggapnya biasa, ada banyak alasan rasional di baliknya. Mulai dari privasi, ekspresi diri, hingga manajemen reputasi.
Namun, seperti hal lain, ada dua sisi dalam pembuatannya. Manfaatnya nyata tetapi risiko juga tidak kecil. Apa yang paling penting adalah kesadaran, seperti membuat akun kedua dengan tujuan yang jelas, menjaga batas-batas privasi, dan tidak membiarkan akun itu justru menimbulkan stres baru.
RADARPANGANDARAN.COM - Pernah nggak sih kamu merasa bingung jika ada yang tanya “Kamu tuh introvert…
RADARPANGANDARAN.COM - Pangandaran memang dikenal sebagai surga wisata pantai di Jawa Barat. Namun, tidak semua…
RADARPANGANDARAN.COM - Sejak resmi diluncurkan Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019, Quick Response Code Indonesian…
RADARPANGADARAN.COM - Bahan alami untuk menghilangkan ketombe menjadi alternatif terbaik bagi mereka yang ingin merawat…
RADARPANGANDARAN.COM - Bahaya ganti-ganti skincare bukanlah hal sepele, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan kulit…
RADARPANGANDARAN.COM - Cara mengatasi mata panda adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin menjaga…
This website uses cookies.