RADARPANGANDARAN.COM – Kepiting, hidangan laut yang menggugah selera. Teksturnya lembut, rasanya gurih, dan kandungan proteinnya tinggi. Tak heran jika kepiting menjadi primadona di banyak restoran seafood. Namun seperti pepatah bahwa “segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”, pepatah itu juga berlaku saat anda mengonsumsi kepiting.
Meski kaya nutrisi, makan kepiting berlebihan ternyata bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Pertanyaannya, seberapa banyak kepiting yang aman untuk dikonsumsi, dan risiko apa saja yang bisa muncul jika dikonsumsi berlebihan?
Rekomendasi Konsumsi Kepiting
Menurut pedoman dari USDA (United States Department of Agriculture), konsumsi makanan laut seperti ikan, kerang, udang, maupun kepiting sebaiknya anda batasi sekitar 8 ons atau 226 gram per minggu.
Takaran ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan protein sekaligus menghindari kelebihan kolesterol maupun natrium yang terkandung dalam makanan laut.
Artinya, makan kepiting sesekali tentu aman, bahkan bermanfaat bagi tubuh. Namun, jika porsinya melebihi anjuran, risiko gangguan kesehatan bisa meningkat.
Kandungan Kolesterol Tinggi pada Kepiting
Salah satu hal yang perlu diwaspadai dari kepiting adalah kandungan kolesterolnya. Dalam tubuh, kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).
Kadar LDL yang terlalu tinggi bisa menumpuk di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Rekomendasi dari American Heart Association menyebutkan bahwa asupan kolesterol makanan sebaiknya tidak lebih dari 300 miligram per hari.
