oleh

Sejarah Unik Tradisi THR yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Tradisi ini menumbuhkan rasa syukur sekaligus mempererat silaturahmi. Orang dewasa memberi THR bukan hanya karena kewajiban, tetapi juga sebagai simbol kasih sayang.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana THR tumbuh menjadi bagian dari budaya sosial, bukan sekadar aturan kerja.

Perubahan Fungsi THR dari Masa ke Masa

Dulu, pekerja menggunakan THR untuk membeli pakaian baru atau menyiapkan hidangan Lebaran. Kini, banyak orang mengalokasikan THR untuk membayar cicilan, tabungan, atau investasi.

Perubahan ini mencerminkan cara pandang masyarakat terhadap pengelolaan keuangan. Meski fungsi praktisnya berubah, makna THR sebagai bentuk persiapan hari raya tetap bertahan.

Dampak Ekonomi dari Tradisi THR

Setiap tahun, peredaran uang meningkat drastis karena pembayaran THR. Bank Indonesia mencatat bahwa kebutuhan uang tunai melonjak tajam menjelang Idulfitri.

Fenomena ini menggerakkan roda perekonomian, karena masyarakat berbelanja lebih banyak untuk kebutuhan hari raya. Pedagang, transportasi, hingga sektor pariwisata merasakan dampak positif dari tradisi THR.

Dengan kata lain, THR tidak hanya bermanfaat untuk individu, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kritik dan Tantangan dalam Pemberian THR

Meskipun menjadi tradisi, praktik pemberian THR tidak lepas dari tantangan. Setiap tahun, pemerintah menerima laporan perusahaan yang terlambat atau tidak membayar THR.

Kondisi ini memicu konflik antara pekerja dan pengusaha. Pemerintah terus menegaskan bahwa pelanggaran terhadap aturan THR dapat dikenakan sanksi tegas. Hal ini menunjukkan bahwa THR bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga kewajiban hukum.