RADARPANGANDARAN.COM– Jika Anda percaya bahwa cara untuk mencapai kekayaan adalah dengan menabung secara ketat, mengurangi pengeluaran untuk kopi, dan hidup dengan sangat hemat, Anda mungkin tidak melihat keseluruhan gambar.
Sejatinya, seni mencapai kekayaan lebih dari sekadar penghematan. Akibatnya, ia melibatkan pola pikir dan strategi yang seringkali kontra-intuitif.
Menabung itu awal, tapi orang kaya punya kebiasaan aneh dan pola pikir bertentangan intuisi yang membedakan mereka. Mereka memiliki cara yang berbeda dalam mengelola waktu, risiko, dan investasi terhadap diri mereka sendiri.
Menghabiskan Uang untuk Membeli Waktu (Bukan Barang)
Bagi kebanyakan orang, pengeluaran besar sering kali berarti membeli barang yang bersifat konsumtif, seperti smartphone terbaru atau mobil mahal. Namun, bagi orang kaya, salah satu pengeluaran terpenting justru adalah sesuatu yang tidak tampak: waktu.
Mereka sengaja membeli waktu (bukan barang) dengan mendelegasikan tugas via asisten pribadi atau layanan premium.
Logika mereka cukup jelas: mereka mempertimbangkan biaya peluang (opportunity cost). Jika mereka menghabiskan tiga jam untuk tugas bernilai rendah, mereka kehilangan waktu yang seharusnya bisa mereka gunakan untuk menciptakan ide bisnis baru, membangun jaringan, atau menyelesaikan proyek yang mendatangkan pendapatan besar.
Baginya, waktu terlalu berharga untuk dipergunakan pada hal-hal yang tidak mendukung tujuan pendapatan tinggi mereka.
Berinvestasi dalam Utang untuk Jaringan dan Pengetahuan
Walaupun banyak ahli keuangan menyarankan agar menghindari utang, namun demikian, orang kaya memiliki pandangan yang berbeda.