Hal ini menunjukkan bahwa tindakan kita seharusnya berdasarkan perintah Allah SWT, bukan sekadar mengikuti arus perilaku sosial.
Mengikuti Ajaran Rasulullah
Dalam pengajian tersebut, Gus Baha mengutip kembali sebuah hadits shahih dari Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan agar kita tidak menjadi orang yang mudah diombang-ambingkan oleh sikap orang lain, Nabi bersabda:
“Janganlah kamu menjadi orang yang berkata, jika orang berbuat baik kepada saya, maka saya akan berbuat baik. Jika orang berbuat buruk kepada saya, maka saya juga akan berbuat buruk.”
Nabi mengingatkan bahwa pola pikir seperti ini menunjukkan bahwa kita didikte oleh orang lain, bukan oleh prinsip yang kita yakini.
Kalau kita hanya baik pada orang yang baik, dan membalas buruk pada orang yang buruk, maka kita menjadi mudah dikendalikan oleh sikap orang lain.
Sebaliknya, Rasulullah mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik, bahkan ketika orang lain berbuat buruk.
Dengan cara ini, kita tidak membiarkan diri kita terpengaruh oleh perilaku negatif orang lain, melainkan tetap teguh pada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan agama dan dicontohkan oleh Nabi.
Pesan bijak Gus Baha ini mengingatkan kita bahwa dengan berbuat baik meski diperlakukan buruk, kita sebenarnya sedang membebaskan diri dari cengkeraman pengaruh negatif.
Kita hanya “didikte” oleh Allah SWT, bukan oleh manusia atau lingkungan.
Ini bukan berarti kita mengabaikan apa yang terjadi di sekitar kita.
Tetapi lebih kepada memiliki kesadaran untuk tidak membiarkan keburukan orang lain memengaruhi kualitas kebaikan yang ada dalam diri kita.