Sebaliknya, Rasulullah mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik, bahkan ketika orang lain berbuat buruk.
Dengan cara ini, kita tidak membiarkan diri kita terpengaruh oleh perilaku negatif orang lain, melainkan tetap teguh pada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan agama dan dicontohkan oleh Nabi.
Pesan bijak Gus Baha ini mengingatkan kita bahwa dengan berbuat baik meski diperlakukan buruk, kita sebenarnya sedang membebaskan diri dari cengkeraman pengaruh negatif.
Kita hanya “didikte” oleh Allah SWT, bukan oleh manusia atau lingkungan.
Ini bukan berarti kita mengabaikan apa yang terjadi di sekitar kita.
Tetapi lebih kepada memiliki kesadaran untuk tidak membiarkan keburukan orang lain memengaruhi kualitas kebaikan yang ada dalam diri kita.
Nasehat Gus Baha ini mengajak kita agar tetap teguh untuk menyebarkan kebaikan.
Dengan cara ini, kita menunjukkan bahwa hati kita hanya tunduk pada perintah Allah SWT, bukan pada pengaruh lingkungan atau orang-orang di sekitar kita.
“Berkomitmenlah, kamu akan berbuat baik meskipun orang lain berbuat buruk,” kata Gus Baha.