Buah dan sayur segar tidak hanya kaya vitamin, tetapi juga memberikan serat yang mendukung kesehatan pencernaan. Tambahkan variasi warna sayuran di piring agar asupan nutrisi lebih lengkap.
3. Mengabaikan Nutrisi Penting Lainnya
Diet plant-based sering melupakan vitamin dan mineral tertentu. Vitamin B12, zat besi, kalsium, dan omega-3 sangat penting untuk fungsi tubuh, tetapi sering terabaikan.
Jika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi, tubuh bisa mengalami anemia, tulang rapuh, hingga kelelahan. Solusinya, penuhi nutrisi penting dengan cara cerdas. Konsumsi bayam, brokoli, dan kacang-kacangan untuk zat besi serta kalsium.
Tambahkan biji chia dan flaxseed untuk omega-3. Jika perlu, gunakan suplemen vitamin B12 agar kebutuhan tetap terpenuhi. Untuk membantu penyerapan zat besi, konsumsi juga makanan kaya vitamin C seperti jeruk atau tomat.
4. Mengandalkan Makanan Olahan Nabati
Diet plant-based bisa menjadi jebakan jika terlalu banyak mengandalkan makanan olahan vegan. Daging nabati imitasi, sosis vegan, atau burger instan memang praktis, tetapi sering mengandung bahan pengawet, natrium tinggi, dan kalori berlebih.
Mengonsumsi makanan ini terlalu sering membuat diet kehilangan esensinya. Solusinya, batasi makanan olahan dan utamakan bahan segar.
Memasak sendiri dengan bahan sederhana memberi kendali lebih baik atas gizi dan kebersihan makanan. Pilih metode masak sehat seperti kukus, rebus, atau panggang untuk menjaga kandungan nutrisi.
5. Tidak Membuat Variasi Menu
Diet plant-based mudah terasa membosankan jika menu yang dikonsumsi itu-itu saja. Pola makan monoton tidak hanya menurunkan semangat, tetapi juga membuat nutrisi harian tidak seimbang.
