Pesan bijak Gus Baha ini menegaskan bahwa kehadiran seseorang dalam majelis ilmu, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami apa yang disampaikan, sudah merupakan hal yang luar biasa.
“Kalau ada penikmat ngaji yang paham itu sudah biasa. Ini tidak paham tapi datang. Kalau saatnya tertawa dalam ngaji, ikut tertawa itu hebat,” tambah Gus Baha.
Beliau melihat bahwa kehadiran dalam majelis ilmu, meski tanpa pemahaman penuh, sudah merupakan bentuk keberhasilan tersendiri.
Bahkan, mereka yang hanya datang dan tertawa bersama ketika ada momen humor dalam pengajian sudah menunjukkan keberkahan tersendiri.
Dari nasihat Gus Baha ini, kita diajarkan untuk selalu mencari sisi positif dari setiap keadaan, untuk melatih diri agar tidak terlalu larut dalam perasaan susah atau gelisah.
Kebahagiaan, menurut Gus Baha, adalah sesuatu yang bisa kita ciptakan sendiri dengan memaksakan diri untuk tetap ceria, sehingga akhirnya kita terbiasa dengan kebahagiaan tersebut.
Ini adalah sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana menjalani hidup dengan lebih ringan dan ikhlas, menerima setiap takdir dengan hati yang lapang.
RADAR PANGANDARAN.COM – Hizbullah Lebanon mengumumkan pada Selasa, 24 September 2024, dini hari bahwa mereka…
RADARPANGANDARAN.COM — KPU daerah telah melakukan pengundian nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur. Berikut…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Operator pertandingan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akan mengusut tuntas kerusuhan…
RADAR PANGANDARAN.COM – Gerry Cardinale menyebut bahwa para fans AC Milan percaya bahwa mereka adalah…
RADAR PANGANDARAN.COM – Pemilik AS Roma, keluarga Friedkin, menyebut bahwa pemecatan Daniele De Rossi merupakan…
RADAR PANGANDARAN.COM – Mantan kapten Nerazzurri, Giuseppe Bergomi, mengkritik performa lini belakang Inter Milan yang…
This website uses cookies.