Alasan Petani Cabai di Tasikmalaya Sedih saat Harga Per Kg Menembus Rp 100 Ribu? Penyebabnya Menyesakan Dada - Laman 3 dari 3

RADAR PANGANDARAN.COM — Saat harga cabai per kg menembus Rp 100 ribu, kenapa petani cabai di Tasikmalaya sedih? Ternyata ini penyebab kenapa petani cabai di Tasikmalaya saat harga per kg menembus Rp 100 ribu. Menurut petani cabai Tasikmalaya Ayi (48), kenapa petani cabai di Tasikmalaya sedih saat harga cabai mahal, karena saat ini petani cabai di Tasikmalaya mengalami masalah. Petani cabai mengaku bersedih karena mereka mengalami gagal panen. Baca juga: Mengenal Kesenian Badud, Warisan Budaya Tak Benda dari Pangandaran, Begini Asal Usulnya Penyebab petani cabai di Tasikmalaya gagal panen karena cuaca ekstrim. Di saat cuaca ekstrem melanda Tasikmalaya, dengan cuaca dingin dan kering, saat ini tanaman cabai di Kabupaten Tasikmalaya diserang hama patek dan lalat buah. Di saat yang sama, para petani cabai juga mengalami kerugian akibat tanaman cabainya kekurangan pasokan air. Efek tanaman cabai di Tasikmalaya terkena hama patek dan lalat buah serta kekurangan air, maka tanaman cabai gagal panen. Seperti yang terjadi di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Baca juga: Cair Agustus 2024? Ini Dia Daftar Bansos yang Akan Cair di Bulan Agustus 2024 Yuk,Simak! Petani cabai di Kecamatan Rajapolah mengalami gagal panen akibat serangan hama dan kekurangan air. "Sekarang gagal panen pak, karena cuaca ekstrem, selain sulit air karena kemarau juga diserang penyakit patek dan lalat buah," ujar salah satu petani cabai di Kecamatan Rajapolah, Ayi (48) Senin 29 Juli 2024. Menurut dia, akibat serangan hama itu dan kekringan itu, menyebakan banyak buah cabai busuk dan pohonya kering. "Akibatnya tidak bisa di panen, karena busuk dan pohonnya kering," kata Ayi. Baca juga: Untung Pasif Income 11 Juta Perbulan, Begini Cara Membuka Usaha Penginapan di Tempat Wisata dan Perhitungannya Cabai Dipanen Lebih Awal Para petani cabai di Tasikmalaya memiliki cara untuk mengurangi kerugian dari gagal panen karena cuaca ekstrem dan hama. Mereka melakukan panen cabai lebih awal dari yang seharusnya. "Karena kalau dipanen sudah kondisi masak akan diserang patek dan lalat buah," kata dia. Di masa gagal panen ini, petani hanya bisa memanen cabai jauh dari biasanya. Saat ini dari 100 bata lahan tanaman cabai hanya bisa terpanen 10-15 kilogram. Padahal biasanya kalau normal bisa sampai 50-80 kilogram dalam satu kali panen. "Rugi pak, untuk menutupi biaya porduksi pun belum cukup," kata dia. Harga Cabai di Tasikmalaya Saat Ini Bagaimana dengan harga cabai di Tasikmalaya saat ini? Pedagang sayuran di Pasar Singaparna Iis Iswati (43) mengtakan saat ini harga cabai mengalami kenaikan di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Harga cabai Rp 80 ribu yang awalnya Rp 40 ribu. "Naiknya sudah ada dua minggu, sejak terjadinya musim dingin, katanya buah cabainya busuk dan pohonya kering," katanya saat ditemui di Pasar Singaparna Senin 29 Juli 2024. Untuk stok cabai di Tasikmalaya dari para petani memeng menurun, karena adanya gagal panen. Ternyata ini penyebab kenapa petani cabai di Tasikmalaya saat harga per kg menembus Rp 100 ribu. Foto: ujang nandar/radartasik.com Walapun setiap hari ada pengiriman namun jumlahnya tidak lebih dari 100 kilogram. "Karen gagal panen maka stok sedikit berkurang berimbas kepada keniakan harga yang naik 100 persen," kata Iis. Harga Jenis Cabai Ini Naik Paling Tinggi Adapun harga cabai jenis cabai ini yang mengalami naik signifikan yakni pada cabai domba. Harga cabai merah Rp 52 ribu, cabai hijau Rp 38 ribu, cabai rawit hijau Rp 36.400 dan cabai rawit merah Rp 48.400. "Untuk cabai doma ini memang naik, karena memang banyak yang membutuhkan untuk berbagai olahan," ujarnya.