Apa itu “Eat The Rich” Yang Menjadi Perbincangan di Sosial media

RADARPANGANDARAN.COM- Eat The Rich, slogan yang mendadak ramai diperbincangkan di sosial media X. Ungkapan tersebut memunculkan rasa penasaran banyak orang, terutama pengguna dari Indonesia.

Sebagian menganggapnya sebagai seruan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial, sementara yang lain melihatnya sebagai sekadar tren internet. Namun, untuk memahami mengapa slogan ini begitu viral, penting membahas asal-usulnya, makna di balik kata-katanya, dan alasan mengapa publik Indonesia ikut membicarakannya.

Apa Itu “Eat the Rich”?

“Eat the Rich” secara harfiah berarti “makan orang kaya.” Tentu saja slogan ini tidak dimaksudkan secara literal. Kalimat tersebut lebih merujuk pada bentuk kritik sosial terhadap kesenjangan ekonomi yang semakin tajam. Melalui ungkapan ini, orang-orang menyuarakan frustrasi terhadap ketidakadilan, eksploitasi, dan dominasi kelompok kaya atas kelompok masyarakat miskin.

Slogan tersebut sering muncul dalam diskusi mengenai keadilan ekonomi, biaya hidup yang tinggi, serta ketidakpuasan terhadap sistem yang dianggap hanya menguntungkan orang kaya. Dengan kata lain, “Eat the Rich” berfungsi sebagai simbol protes atas struktur sosial yang timpang.

Dari Mana Asal Slogan Ini?

Sejarah mencatat bahwa kalimat “Eat the Rich” bukanlah sesuatu yang baru. Ungkapan ini muncul dari pemikiran filsuf Prancis, Jean-Jacques Rousseau. Pada abad ke-18, ia pernah menyatakan, “When the people shall have nothing more to eat, they will eat the rich.” Pernyataan itu menggambarkan potensi pemberontakan rakyat miskin terhadap kaum elit ketika jurang kesenjangan semakin lebar.

Kemudian, slogan ini sering dipakai dalam berbagai gerakan sosial, terutama yang menentang kapitalisme ekstrem. Pada era modern, kalimat ini kembali populer melalui musik, film, hingga meme di internet. Bahkan beberapa band rock dan punk pernah menjadikannya sebagai judul lagu untuk menyuarakan kritik sosial mereka.