Meskipun Tiongkok memiliki armada terbesar di dunia, sebagian besar kapal yang dimilikinya adalah kapal kecil, yang mungkin belum mampu bersaing dengan kapal-kapal milik Amerika Serikat.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan Inggris telah sepakat untuk memasok Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir, sebuah langkah strategis yang dianggap sebagai respons terhadap ambisi militer Tiongkok di kawasan Asia-Pasifik.
Beijing mengkritik langkah tersebut, menilai bahwa ini merupakan bagian dari strategi Barat untuk menandingi pengaruh militernya di kawasan tersebut.
Walaupun belum diketahui pasti kapal selam mana yang tenggelam, program tenaga nuklir angkatan laut Tiongkok sendiri dimulai pada Juli 1958.
Saat itu, Mao Zedong menegaskan bahwa Tiongkok akan membangun kapal selam nuklir, meskipun prosesnya mungkin memakan waktu hingga “sepuluh ribu tahun.”
Peng Shilu ditunjuk sebagai kepala desainer pertama proyek ini. Kapal selam pertama dalam kelas tersebut, Long March I, mulai bertugas pada tahun 1974, dengan peluncuran terakhir terjadi pada tahun 1990.
Pada tahun 1983, Peng beralih ke sektor sipil, dan perannya dalam proyek kapal selam nuklir digantikan oleh Huang Xuhua.