oleh

Awas! Pelajar Keluyuran Malam Kini Bisa Kena Garuk Aparat, Kecuali…

Ardan menilai aturan ini sangat relevan dengan kondisi di Tasikmalaya. Dia melihat banyak siswa masih berkeliaran di malam hari bahkan hingga larut.

Ardan menyebut sebagian dari mereka bukan hanya bermain, tapi juga terlibat dalam kericuhan.

Menurutnya, pembatasan jam malam bisa menjadi alat pengendalian yang penting. Ini dinilai dapat membangun kedisiplinan dan mencegah perilaku menyimpang.

Dia berharap kebijakan ini dijalankan dengan mempertimbangkan situasi di lapangan dan tetap ramah anak.

Ardan juga berharap agar semua pihak, mulai dari sekolah, orang tua hingga pemerintah, duduk bersama untuk menentukan mekanisme yang tepat.

Dia menekankan pentingnya pengawasan yang tidak sekadar menindak tetapi juga membina.

Kegiatan Malam Masih Bisa Dilakukan dengan Alasan Jelas

Meski mendukung aturan, Ardan mengakui ada kondisi tertentu yang perlu mendapat pengecualian. Dia pribadi tidak keluar rumah di malam hari saat hari sekolah.

Namun pada akhir pekan, ia terkadang masih beraktivitas karena bekerja dan mengikuti kegiatan produktif.

Dia menilai kegiatan keagamaan, sosial maupun ekonomi bisa menjadi alasan kuat bagi pelajar untuk tetap beraktivitas malam.

Karena itu, perlu ada ruang fleksibel bagi siswa yang memiliki tanggung jawab lebih.

Aturan Ini Dianggap Penting untuk Perubahan Perilaku

Ardan juga mengungkapkan kekhawatirannya atas perilaku sebagian pelajar saat ini. Dia menilai banyak siswa yang tidak memiliki kesadaran waktu dan tanggung jawab.

Dia menyebut beberapa dari mereka bahkan terlibat dalam tindakan yang melanggar norma.