Ahmad Syaikhu juga menyoroti pentingnya pengembangan sistem belanja online di pasar tradisional.
Sistem belanja online yang sudah diterapkan di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, akan dia adopsi untuk seluruh pasar tradisional di Jawa Barat.
“Dengan adanya sistem belanja online, masyarakat tidak perlu khawatir lagi berbelanja di pasar yang becek. Terutama bagi ibu-ibu yang membutuhkan bumbu masak dan kebutuhan lainnya, sistem ini akan sangat memudahkan,” bebernya.
Ahmad Syaikhu menjelaskan bahwa para pedagang di Pasar Cikurubuk mengeluhkan penurunan jumlah pembeli yang beralih ke platform online.
“Sekitar 70 persen pembeli konvensional sudah beralih ke belanja online. Dengan sistem online di pasar tradisional, kami berharap dapat menarik kembali pembeli yang hilang,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat akan diajak untuk mengembangkan marketplace mereka sendiri, sehingga dapat bersaing dengan toko online besar.
Sebagai contoh, Syaikhu menyebutkan keberhasilan kolaborasi anggaran yang pernah ia terapkan saat menjabat sebagai kepala daerah di Bekasi, di mana ia berhasil membangun Stadion Patriot Candrabaga dengan dukungan dari Pemprov dan pemerintah setempat.
“Kami akan menerapkan konsep serupa di Jawa Barat, dengan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. Dengan cara ini, pembangunan infrastruktur, termasuk pasar, akan merata dan efektif,” jelasnya.
Kepala Himpunan Pedagang Tasikmalaya (Hipatas), Ahmad Jahid, mengungkapkan rasa senangnya melihat calon gubernur mau turun langsung ke pasar dan berinteraksi dengan para pedagang.