RADARPANGANDARAN.COM- Pembahasan tentang tingkat kecerdasan suatu bangsa kerap memicu rasa penasaran publik, terutama di beberapa Negara di dunia terakit IQ seseorang.
Peneliti di berbagai dunia mengukur rata-rata Intelligence Quotient (IQ) untuk mengetahui kualitas pendidikan, akses informasi, hingga kondisi sosial di tiap negara.
Hasil penelitian ini memunculkan fakta mengejutkan karena beberapa negara ternyata mencatatkan skor IQ rata-rata rendah.
Meski begitu, data ini tidak bisa menjadi patokan mutlak dalam menilai kemampuan suatu bangsa, melainkan gambaran umum yang berkaitan erat dengan faktor pendidikan, gizi, dan lingkungan.
Mengapa Tingkat IQ Berbeda di Tiap Negara?
Peneliti menekankan bahwa IQ tidak semata-mata ditentukan oleh faktor genetik. Pendidikan, kualitas gizi, akses teknologi, hingga stabilitas ekonomi sangat berpengaruh terhadap hasil tes kecerdasan.
Negara dengan sistem pendidikan terbatas biasanya mencatatkan rata-rata IQ rendah karena masyarakat tidak mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan negara maju.
Selain itu, masalah gizi buruk juga berperan besar dalam menurunkan kemampuan kognitif masyarakat sejak usia dini.
Negara-Negara di Afrika Sub-Sahara
Beberapa negara di kawasan Afrika Sub-Sahara sering masuk dalam daftar negara dengan rata-rata IQ terendah. Penelitian internasional menunjukkan bahwa keterbatasan fasilitas pendidikan dan tingginya angka kemiskinan menjadi penyebab utama rendahnya hasil tes IQ di wilayah ini.
Negara seperti Sierra Leone, Burkina Faso, dan Nigeria kerap muncul dengan skor rata-rata sekitar 60–70. Penonton data ini sering merasa kaget, padahal kenyataannya kondisi sosial dan ekonomi di sana memang memengaruhi kualitas pendidikan anak-anak.
Negara di Kawasan Pasifik dan Asia Selatan
Selain Afrika, beberapa negara di kawasan Pasifik dan Asia Selatan juga mencatatkan rata-rata IQ rendah. Papua Nugini misalnya, memiliki rata-rata IQ sekitar 60–65.
