Dengan kondisi tersebut banyak siswa baru memilih sekolah lain meskipun lebih jauh tapi akses jalan bagus.
Menurut Iwan, kepala SDN 3 Panaragan penyebab sulitnya sekolahnya yang dipimpin mendapatkan murid karena beberapa faktor.
“Yang pertama memang ada akses jalan yang kurang memadai,” ujarnya kepada radartasiktv (grup radarpangandaran.com).
“Yang kedua memang karena jumlah warganya yang masuk batas usia masuk sekolah memang segitu jumlahnya,” ujar Iwan lagi.
“Kita juga tidak bisa memaksakan kehendak orang tua karena kembali ke kebijakan keluarga,” kata dia lagi.
Guru SDN 3 Panaragan Antar Jemput Siswa
Pihak SDN 3 Panaragan kemudian berinisiatif untuk melakukan antar jemput siswa.
Jadi kini guru SDN 3 Panaragan mendapat tugas tambahan: menjemput dan mengantar pulang dengan mobil atau motor pribadi secara cuma-cuma atau gratis.
Hal ini dilakukan karena para orang tua siswa mempunyai keterbatasan ekonomi, sementara akses jalan menuju sekolah sejauh 1 kilometer kondisinya rusak dan jalan tanah.
Di saat yang sama akses menuju SDN 3 Panaragan adalah perkebunan sehingga membahayakan siswa jika sekolah dengan jalan kaki.