Namun begitu keputusan antar jemput akan terkendala jika hujan, karena jalanya dari tanah sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
“Pas waktu PPDB mengadakan rapat sama warga, kuwu dan rekan-rekan, setelah itu, baru ada orang tua yang bilang, kalo misalkan akses jalannya bagus insyaallah masuk SDN 3 Panaragan, karena ke sekolah lain jauh, bagaimana kalo misalkan dijemput,” ujar orang tua.
“Seru juga, menjemput anak merupakan sebagai tantangan,” ujar Toni, guru SDN 3 Panaragan.
Warga dan Pihak Sekolah Bergotong Royong
Pihak sekolah dan warga sekitar bergotong-royong membangun tempat bagi siswa untuk menunggu jemputan dari sekolah yang berada di tengah hutan.
Jadi mereka tidak akan basah kehujanan saat hujan.
“Ini membuat saung untuk transit nanti anak-anak kalo ada yang dijemput, kan sekolah itu mengadakan fasilitas jemputan untuk anak secara gratis, biar tidak kehujanan. Kalau hujan kan kasihan,” ujar Irin.
Orang Tua Siswa Merasa Terbantu
Orang tua siswa, Wiwin merasa terbantu dengan adanya program antar jemput oleh guru SDN 3 Panaragan Ciamis.
Sekarang dia tidak takut lagi akan binatang liar jika anaknya pergi ke sekolah.