RADAR PANGANDARAN.COM – Arkeolog Mesir ternama, Zahi Hawass, telah meluncurkan petisi untuk menuntut pengembalian tiga artefak bersejarah, termasuk patung dada ikonik Ratu Nefertiti, yang saat ini berada di Neues Museum, Berlin.
Dalam pernyataan di situs web pribadinya, mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir ini bertujuan untuk memulangkan artefak-artefak bersejarah yang diduga diambil secara “ilegal” dari Mesir.
Hawass menekankan bahwa petisinya berfokus pada pemulangan patung dada Ratu Nefertiti dari Neues Museum, Batu Rosetta yang kini disimpan di British Museum, dan Zodiak Dendera yang dipajang di Louvre, Paris.
Ia menyebut ketiga artefak ini sebagai “benda-benda unik dengan nilai sejarah luar biasa bagi Mesir.”
Menurutnya, pemindahan artefak-artefak tersebut dari Mesir merupakan tindakan yang melanggar hukum, menurut laporan dari Reuters yang dikutip oleh Russian Today.
“Patung Nefertiti dicuri secara terang-terangan oleh Jerman pada tahun 1913 ketika patung tersebut disembunyikan dan diselundupkan keluar dari Mesir, meskipun ada undang-undang yang melarang pemindahan artefak arkeologis ‘luar biasa’ dari negara itu,” ujar Hawass.
Ia menegaskan bahwa pengambilan dan penjualan artefak Mesir secara ilegal telah mendorong pencurian lebih lanjut.
Museum-museum yang menolak untuk mengembalikan artefak ini, menurutnya, memperkuat praktik imperialisme.
Hawass mengklaim bahwa petisinya telah ditandatangani oleh lebih dari 200.000 orang, namun ia membutuhkan setidaknya satu juta tanda tangan untuk dapat mengajukan permintaan resmi agar artefak-artefak ikonik tersebut dikembalikan.