Patung dada Ratu Nefertiti, terbuat dari batu kapur, ditemukan pada tahun 1912 dalam sebuah misi arkeologi Jerman di Tell el-Amarna, sekitar 300 km di selatan Kairo.
Situs ini merupakan ibu kota Dinasti ke-18 Mesir di bawah pemerintahan Firaun Akhenaten, suami dari Nefertiti, yang memerintah hingga sekitar tahun 1335 SM.
Dikutip dari Wikipedia, Ratu Nefertiti adalah permaisuri agung dari Firaun Amenhotep IV (kemudian bergelar Akhenaten), serta ibu mertua dan kemungkinan ibu tiri dari Firaun Tutankhamun.
Ia diduga memerintah Mesir untuk sementara waktu dengan nama Neferneferuaten-Nefertiti setelah kematian suaminya, sebelum Tutankhamun naik tahta.
Nama Nefertiti secara kasar diterjemahkan sebagai “wanita cantik (atau sempurna) telah datang.” Sebagian dari namanya, “nefer,” merujuk pada manik-manik emas panjang yang sering digambarkan ia kenakan.
Patung ini dibuat oleh pematung Thutmose dan ditemukan di bengkel tempat ia bekerja dan merupakan bukti bahwa pada zaman Mesir kuno sudah ada pemahaman yang mendalam mengenai proporsi wajah realistis.