Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengikat pasukan Israel di perbatasan Israel-Lebanon guna mencegah pengerahan mereka ke Gaza.
Hizbullah juga sudah bersumpah untuk membalas Israel setelah ratusan pager genggam dan walkie-talkie yang digunakan oleh militan meledak secara spontan di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai sekitar 3.200 lainnya.
Meskipun Israel menolak untuk mengakui dugaan keterlibatannya dalam insiden tersebut, beberapa media melaporkan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, bertanggung jawab atas pemasangan alat peledak di perangkat tersebut.
Hizbullah mengandalkan persenjataan dalam jumlah besar selama operasi tempur yang mereka lakukan melintasi perbatasan dengan Israel selama lebih dari 10 bulan.
Mereka bahkan mengklaim sejauh ini hanya menggunakan sebagian kecil senjatanya yang membuat IDF telah memindahkan Divisi Pasukan Terjun Payung elit ke-98 dari Gaza utara ke perbatasan Lebanon.