Potensi kratom sangat tinggi untuk ekspor ke Eropa dan Amerika.
Termasuk, Teten berharap UMKM bisa mengolah hasil perkebunan daun kratom.
“Supaya menjadi bahan setengah jadi untuk supply ke industri,” ujarnya.
Menurut Teten Masduki, tanaman herbal kratom tidak masuk ke dalam narkotika golongan I.
Adapun soal peredarannya sempat dilarang di Amerika Serikat, kata dia, karena adanya bakteri E. Coli. Bukan karena kratom termasuk narkotika.
“Kratom aman. Bahkan DEA (Drug Enforcement Administration) nya pernah datang ke kami, di sini justru. Dari badan anti-drug Amerika. Memang pernah dilarang ke Amerika, tapi itu bukan alasan drug (narkorba), tapi ada bakteri E. Coli,” ujarnya.
Tujuan Ekspor Kratom
Adapun tujuan ekspor kratom yaitu Amerika Serikat.
Pada periode Januari-Mei 2023, porsi AS mencapai 4,86 juta dolar AS atau 66,30 persen dari total ekspor kratom Indonesia.
“Jangan sampai negara lain yang mengambil potensi besar dan keuntungan dari kratom ini,” ujar Teten sebelumnya.
Potensi besar kratom telah diungkpakan juga oleh Yohanis Walean, CEO Koperasi Koprabuh Indonesia.
Menurutnya, kratom sudah masuk kategori herbal. Jadu legal ekspor sehigngga memiliki potensi besar dikembangkan.
Bahkan, dia menyebut kratom sebagai emas hijau.
“Potensinya lebih besar dari sawit,” ujarnya.