Salah satu petugas parkir di Jalan HZ Mustofa, Wendi (48) mendukung pengoptimalan potensi retribusi parkir di Kota Tasikmalaya.
“Kita dukung, mungkin itu pa, karena itu untuk kepentingan warga juga,” kata dia.
Wendi juga setuju dengan adanya pendataan seluruh juru parkir di Kota Tasikmalaya.
Namun demikian, dia berharap setoran retribusi bisa disesuaikan dengan lapak parkir.
“Karena parkir itu tidak selalu banyak setiap hari, kadang ramai kadang tidak ya,” kata dia.
Dari segi pendapatan pun beda, antara petugas parkir di jalan HZ Mustofa dekat Palza Asia dan HZ daerah Cihideung (Pedestiran).
“Tentu setorannya juga harus berbeda-beda,” kata dia.
Petugas parkir lainnya, Ahmed (34) pun setuju dengan pendataan yang akan dilakukan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya.
Dia berharap setelah didata ada manfaat balik bagi petugas parkir.
“Setuju ya. Apalagi saat ini cukup banyak lapak parkir dadakan,” kata dia.
Setelah tim Dishub Kota Tasikmalaya melakukan pendataan terhadap juru parkir dan lapak parkir, ada penambahan jumlah petugas parkir dan lapak parkir.
Dishub Maping Potensi Parkir
Selain mendata ulang petugas parkir, Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya juga melakukan maping tempat parkir yang biasa beroperasi di malam hari.