Dolar dan Ancaman Perang Nuklir Dorong Harga Emas Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Presiden Vladimir Putin bahkan menilai langkah tersebut sebagai genderang perang dari AS dan sekutunya terhadap Rusia.

“Jika keputusan semacam itu diambil, berarti NATO memulai perang terbuka melawan Rusia,” kata Vassily Nebenzia.

“Dalam hal itu, kami akan dipaksa mengambil keputusan tertentu, dengan segala konsekuensinya bagi para agresor Barat,” lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa NATO akan terlibat langsung dalam aksi militer melawan kekuatan nuklir. “Saya rasa saya tidak perlu menjelaskan apa konsekuensinya,” pungkasnya.

Media Barat melaporkan bahwa pembatasan penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina mungkin dicabut minggu ini, bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy ke Kiev.

Di masa-masa ketidakpastian pasar dan ancaman perang global, investor biasanya beralih ke emas untuk melindungi diri dari risiko dan sebagai penyimpan nilai.

Selama ribuan tahun, emas telah dianggap sebagai aset yang aman selama ketidakstabilan ekonomi, krisis pasar saham, konflik militer, dan pandemi.

Harga emas juga terdorong oleh melemahnya dolar AS, yang telah jatuh ke level terendah sepanjang tahun ini menjelang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Bank of America meramalkan awal bulan ini bahwa harga emas bisa naik hingga $3.000 per ons dalam 12-18 bulan mendatang.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan pada Jumat. Platinum naik 2,36% menjadi di atas $1.000 per ons, sementara perak melonjak 3,3% menjadi lebih dari $31 per ons.