Drone Hizbullah Sukses Menyusup ke Kota Israel: Mata-Matai Pangkalan Militer dan Terowongan di Gunung Carmel

RADAR PANGANDARAN.COM – Drone Hizbullah dilaporkan berhasil menyusup ke wilayah Israel dan melakukan pengintaian terhadap pangkalan militer serta terowongan di Gunung Carmel. Dilansir dari Al-Quds Al-Arabi, Hizbullah merilis video berisi gambar-gambar pangkalan militer, markas besar, dan fasilitas penting di kota Haifa, Israel utara, pada Rabu, 9 Oktober 2024. Gambar-gambar tersebut dipublikasikan melalui platform Telegram, menampilkan pesawat tak berawak yang berhasil melakukan pengintaian udara di wilayah Haifa-Carmel. Hizbullah menjelaskan bahwa area tersebut berisi beberapa instalasi militer yang terletak di tengah-tengah lingkungan sipil, mencakup fasilitas industri, wisata, dan ilmiah. Drone "Hoopoe" memantau sejumlah lokasi penting, seperti zona industri "Kiryat Nahum", kilang minyak Haifa, zona industri "Kiryat Ata", pabrik bahan bangunan Nesher, dan Pangkalan Mishar. Selain itu, mereka juga memantau Pangkalan Mishmar HaCarmel, yang merupakan pangkalan pertahanan udara yang bertanggung jawab melindungi wilayah Haifa dan sekitarnya. Video tersebut juga menampilkan "radar, platform Iron Dome, ruang komando dan posisi tentara, Menara Eshkol, serta Grand Canyon Mall." Rekaman drone tersebut juga memperlihatkan "kompleks terowongan pusat di Gunung Carmel" yang digunakan sebagai rumah sakit berbenteng selama perang. Lebih lanjut, drone juga diklaim berhasil memantau Pangkalan Zeev, yang merupakan pangkalan pertahanan udara cadangan yang berisi baterai David's Sling, serta Pangkalan Kiryat Elezer, yang merupakan pangkalan utama pertahanan udara yang bertanggung jawab melindungi wilayah Haifa dan sekitarnya. Video berdurasi tujuh menit itu juga menampilkan Pangkalan Stellamaris, pangkalan pemantauan dan kontrol maritim strategis di pantai utara, yang dilengkapi dengan sistem radar berlapis-lapis. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Israel mengenai video tersebut, namun beberapa media Israel telah mempublikasikan ulang video yang dirilis oleh Hizbullah. Video baru dari Hizbullah ini dirilis di tengah meningkatnya ketegangan, setelah Israel melancarkan perang terhadap Lebanon sejak 23 September, dengan intensitas serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan ini bahkan menargetkan ibu kota Lebanon, Beirut, dan mencakup serangan darat ke wilayah selatan Lebanon yang mendapat kecaman dari komunitas internasional. Menurut laporan resmi, Israel telah membunuh 2.141 orang dan melukai 10.991 lainnya sejak awal serangan terhadap Hizbullah pada 8 Oktober 2059. Korban termasuk 1.323 orang yang gugur dan 3.698 terluka, termasuk sejumlah besar wanita dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 1,2 juta orang telah mengungsi. Disis lain, Hizbullah merespons setiap hari dengan serangan rudal, drone, dan peluru artileri yang menargetkan situs militer dan permukiman. Meskipun Israel mengakui adanya kerugian manusia dan material, sensor militer memberlakukan larangan ketat terhadap publikasi sebagian besar kerugian tersebut, menurut sejumlah pengamat. Video yang berjudul "The Hoopoe – Episode 3" ini merupakan kali keempat Hizbullah memamerkan kemampuan unit intelijen udaranya. Hizbullah pertama kali menggunakan drone Hoopoe untuk memasuki wilayah Israel pada 18 Juni lalu dan mengklaim berhasil mendapatkan "gambar sensitif" dari Israel utara, khususnya di Pelabuhan Haifa. Sebulan kemudian, tepatnya pada 7 Juli, mereka menyiarkan video yang menunjukkan "pangkalan intelijen Israel, markas besar kepemimpinan, dan kamp di Dataran Tinggi Golan yang diduduki." Pada 24 Juli lalu, kelompok pejuang Lebanon ini juga menampilkan video yang diambil dari pangkalan udara Ramat David.