“Selanjutnya, giliran negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Lebanon dan Suriah. Pada akhirnya, mereka akan mengarahkan pandangan mereka ke tanah air kita di antara Tigris dan Efrat,” tegas Erdogan.
Ia juga memuji pejuang Hamas dan menyebut kelompok Palestina ini berperang melawan Israel “atas nama umat Islam” dan “membela tanah–tanah Islam,” termasuk Turki.
Disisi lain, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz langsung menepis tuduhan Erdogan dan menegaskan bahwa negaranya hanya membela diri dari serangan Hamas dan Iran.”
Katz balik menuduh Erdogan hanya membela pejuang Hamas dengan menebrkan api kebencian di kalnagan pendduk Turki.
“Erdogan terus melemparkan rakyat Turki ke dalam api kebencian dan kekerasan demi teman-temannya di Hamas,” tulis Katz dalam sebuah unggahan di platform X.
Sejak awal konflik dengan Hamas pada 7 Oktober silam, Erdogan sudah memposisikan dirinya sebagai pelindung utama Palestina dan semakin sering melontarkan pernyataan bermusuhan terhadap Israel.
Pada bulan Juli lalu, ia bahkan mengancam akan menginvasi Israel terkait konflik di Gaza, sementara Yerusalem Barat memperingatkan bahwa jika Erdogan terus melanjutkan retorika tersebut, nasibnya bisa berakhir seperti Saddam Hussein.