RADAR PANGANDARAN.COM – Iran memediasi pembicaraan rahasia antara Rusia dan gerakan Houthi di Yaman untuk mentransfer rudal supersonik P-800 Onyx.
Dilansir dari Al-Quds Al-Araby, kelompok bersenjata Houthi berupaya mendapatkan senjata canggih anti-kapal milik Rusia dengan bantuan Iran.
Menurut para ahli, rudal ini akan memungkinkan Houthi menyerang kapal komersial di Laut Merah dengan presisi yang lebih tinggi.
Senjata tersebut juga meningkatkan ancaman terhadap kapal perang AS dan Eropa, di tengah ketegangan yang semakin memuncak antara Israel dan Hizbullah Lebanon.
Perkembangan ini menyoroti semakin eratnya hubungan antara Teheran dan Moskow. Meski begitu, sumber lain menyebutkan bahwa Rusia belum memutuskan untuk mentransfer rudal Yakhont, yang juga dikenal sebagai P-800 Onyx.
P-800 Onyx adalah rudal jelajah anti-kapal supersonik yang dikembangkan oleh NPO Mashinostroyeniya di Rusia.
Rudal ini memiliki beberapa varian, termasuk yang diluncurkan dari kapal, pesawat, dan darat, dengan jangkauan hingga 800 km.
Spesifikasi Rudal P-800 Onyx:
Panjang: 8,9 meter
Diameter: 0,7 meter
Berat: 3.000 kg
Kecepatan Maksimum: Mach 2.9 (sekitar 3.180 km/jam)
Jangkauan Operasional: Hingga 600 km untuk versi Onyx Rusia, dan hingga 800 km untuk versi Onyx-M12.
Sistem Pemandu: Pemandu inersia di awal dan homing radar aktif di tahap akhir.
Fitur Utama:
– Menggunakan mesin ramjet yang memungkinkan kecepatan supersonik.
– Mampu menyerang kapal komersial dan militer dengan presisi tinggi, meningkatkan ancaman terhadap kapal perang yang melindungi kapal komersial.
– Dapat diluncurkan dari instalasi pesisir, kapal angkatan laut, dan pesawat.
– Dirancang untuk menggantikan rudal P-270 Moskit dan P-700 Granit, serta telah digunakan dalam berbagai konflik, termasuk Perang Suriah dan invasi Rusia ke Ukraina.