Terakhir, Erdogan menyatakan keyakinannya bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan mengalami nasib yang sama dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
“Sama seperti pemimpin Nazi, Adolf Hitler, akhirnya dipenggal, Netanyahu juga akan mengalami nasib yang sama,” pungkasnya.
Kecama Ergogan ini muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan dimulainya “serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah” terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon.
Langkah ini diambil setelah dua minggu pengeboman oleh Israel, yang menewaskan lebih dari seribu orang dan menyebabkan sekitar satu juta orang mengungsi.
Selama operasi pengeboman tersebut, IDF berhasil menewaskan beberapa anggota senior Hizbullah, termasuk pemimpin Hassan Nasrallah.
Selain itu, operasi Israel yang bertujuan menghancurkan perangkat komunikasi milik kelompok militan tersebut juga dilaporkan menewaskan anak-anak serta beberapa target yang diincar.
Menurut klaim dari Yerusalem Barat, tujuan dari operasi IDF ini adalah untuk memastikan keselamatan warga yang tinggal di wilayah utara Israel.
Hizbullah sendiri telah meluncurkan serangkaian roket ke Israel, yang disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
IDF sebelumnya menduduki wilayah Lebanon selatan dari tahun 1982 hingga 2000 dalam apa yang dikenal sebagai Perang Lebanon Pertama.
Israel kembali menginvasi Lebanon pada tahun 2006, yang kemudian memicu konflik selama 34 hari dengan Hizbullah.
