“Kenaikan tarif yang ditetapkan hari ini menargetkan kebijakan dan praktik merugikan Republik Rakyat Tiongkok yang terus berdampak pada pekerja dan bisnis Amerika,” ujar Tai dalam siaran persnya.
Pemerintah AS sejak 2018, dimulai pada masa pemerintahan Donald Trump, telah terus memperketat pembatasan ekonomi terhadap Tiongkok.
Meskipun ada peringatan dari Beijing tentang pembalasan, Biden tetap melanjutkan kebijakan ini.
Disisi lain juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, menilai tindakan AS sebagai pelanggaran aturan perdagangan global.
Menteri Luar Negeri Wang Yi juga mengutuknya sebagai bentuk intimidasi.
Di luar Tiongkok, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Elon Musk dari Tesla juga mengkritik kebijakan tersebut, menyatakan bahwa tarif tersebut menekan persaingan di pasar kendaraan listrik dan mendistorsi pasar.