Dalam perkembangan terbaru, setelah dihujani 40 roket oleh Hizbullah, Israel langsung melancarkan serangan udara di Lebanon selatan.
Hizbullah telah bersumpah untuk membalas Israel setelah ratusan pager genggam dan walkie-talkie yang digunakan oleh pejuang mereka meledak secara spontan di Lebanon pada Selasa dan Rabu, 17-18 September 2024, yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai sekitar 3.200 lainnya.
Meskipun Israel menolak untuk mengakui dugaan keterlibatannya dalam insiden tersebut, beberapa media melaporkan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, bertanggung jawab atas pemasangan alat peledak di perangkat tersebut.
Hizbullah merupakan salah satu kelompok non-pemerintah paling bersenjata di dunia dan mengklaim bahwa mereka sejauh ini hanya menggunakan sebagian kecil dari persenjataannya.