“Sistem PPDB online berbasis zonasi memang membawa banyak dampak negatif. Hanya kecamatan dengan SMA negeri yang dapat mengakomodir kebutuhan siswa. Sementara, kecamatan yang tidak memiliki sekolah negeri harus beralih ke sekolah swasta yang kadang biayanya lebih tinggi,” kata Ahmad Syaikhu.
Apabila pasangan Asih terpilih, kata Ahmad Syaikhu, pihaknya akan mendorong pemerintah untuk menyediakan sekolah negeri di setiap kecamatan atau mencari solusi dalam bentuk revisi sistem zonasi yang lebih fleksibel.
Dengan cara ini, seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pendidikan dasar 12 tahun tanpa harus terbatas oleh wilayah tempat tinggal.
BACA JUGA: Mantan Pemain Juventus: Leao Seperti Dybala, AC Milan Tak Bisa Memintanya Selalu Mencetak Gol
Misi sosial pasangan Asih ini juga terlihat dari komitmen mereka dalam berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Mereka tidak hanya turun ke pasar, tetapi juga hadir di pusat-pusat keramaian lainnya, bahkan ikut serta dalam kegiatan keagamaan yang diadakan warga setempat.
Kehadiran mereka, menurut Syaikhu, bukan sekadar kampanye, tetapi juga sebagai upaya mendekatkan diri dan memahami langsung kebutuhan masyarakat.