Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menyatakan bahwa AS terus memantau dengan cermat perkembangan di Timur Tengah dan berkomitmen untuk membela Israel.
Komentar Blinken ini bertepatan dengan dimulainya serangan darat militer Israel terhadap wilayah Lebanon.
Tentara Israel diketahui telah memanggil empat brigade cadangan tambahan untuk mendukung operasi di perbatasan utara dengan Lebanon.
Konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon telah berlangsung lama, dengan sejarah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 dan 2006 yang menyebabkan kerusakan besar serta banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Sementara itu, situasi di wilayah tersebut terus menjadi sorotan internasional, dengan seruan untuk intervensi diplomatik guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan “gencatan senjata segera” dan de-eskalasi konflik di Lebanon di tengah kekhawatiran bahwa serangan Israel terhadap Hizbullah dapat mendorong wilayah tersebut ke dalam perang yang lebih luas.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa kepala PBB percaya bahwa perang habis-habisan “harus dihindari di Lebanon dengan segala cara, dan kedaulatan serta integritas teritorial Lebanon harus dihormati.”