“Seperti alat lainnya, perangkat digital bisa digunakan dengan baik dan efektif,” lanjutnya.
“Namun, kita harus berhati-hati, karena ada sebagian masyarakat yang melaporkan masalah terkait penggunaan perangkat tersebut.”
Ia menekankan pentingnya mengumpulkan bukti secara sistematis dan mengevaluasi pendekatan yang mungkin berhasil dalam membatasi dampak negatif penggunaan perangkat pintar.
Sejalan dengan pandangannya, beberapa negara sudah mulai mengambil langkah untuk membatasi penggunaan ponsel di kalangan anak muda.
Misalnya, Inggris dan Yunani telah melarang penggunaan ponsel di sekolah, sementara Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berkomitmen untuk menangani masalah kecanduan digital dan dampak buruk dari penggunaan layar yang berlebihan.
Kekhawatiran ini muncul seiring dengan maraknya penggunaan media sosial dan perangkat pintar, yang telah dikaitkan dengan meningkatnya masalah kesehatan mental di kalangan remaja, termasuk insiden menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.
“Hati saya hancur ketika saya membaca tentang anak-anak muda yang menyakiti diri mereka sendiri atau bahkan bunuh diri karena pelecehan daring,” ujar von der Leyen pada bulan Juli lalu.