Di sisi lain, pejabat Israel menyerukan serangan balasan besar-besaran yang menargetkan fasilitas nuklir dan infrastruktur minyak Iran.
Namun, Amerika Serikat berupaya membatasi respons tersebut untuk menghindari eskalasi yang lebih luas, yang dapat memicu konflik di seluruh kawasan.
Sementara itu, sumber di Teheran yang mengetahui situasi ini menegaskan bahwa Iran sepenuhnya siap membela diri dan akan membalas secara “proporsional” terhadap setiap serangan Israel.
Menurut laporan Russia Today, jika Israel menargetkan infrastruktur minyak Iran, Teheran akan merespons dengan menyerang kilang minyak Israel.
Sedangkan serangan terhadap infrastruktur lainnya, seperti pembangkit listrik atau fasilitas nuklir, juga akan memicu serangan balasan terhadap instalasi serupa di Israel.
Iran mengklaim bahwa serangan rudal balistik yang dilancarkannya pada 1 Oktober hanya menargetkan fasilitas militer, dan tidak ada korban sipil yang dilaporkan di Israel.
Satu-satunya korban yang dilaporkan adalah seorang pria Palestina yang diduga terkena puing-puing rudal.
Teheran telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan balasan yang tidak proporsional yang dapat membahayakan warga sipil.
Jika ada korban dari kalangan warga sipil, Iran akan mempertimbangkan untuk merevisi doktrin nuklirnya, yang selama ini difokuskan pada penggunaan damai.