oleh

Pesan Keras Kim Jong Un untuk Korsel dan AS: Korea Utara Akan Gunakan Senjata Nuklir Jika Diserang

Uji coba tersebut dilakukan sebagai respons terhadap “ancaman serius dari kekuatan eksternal,” kata Kim Jong Un.

Uji coba tersebut dilakukan di lokasi yang tidak disebutkan di pantai timur Korea Utara dan diawasi langsung oleh Kim, menurut laporan media pemerintah.

Rudal yang diuji adalah versi baru dari rudal balistik jarak pendek Hwasong-11, yang telah ditingkatkan untuk membawa hulu ledak konvensional seberat 4,5 ton.

Hwasong-11 telah beroperasi sejak 2019 dan desainnya mirip dengan rudal ATACMS milik Amerika Serikat. Rudal ini mampu ditembakkan dari peluncur bergerak dan memiliki jangkauan maksimum sekitar 410 km (250 mil).

Korea Utara menguji versi yang dapat membawa hulu ledak “super besar” pada bulan Juli, namun uji coba kali ini adalah yang pertama dilakukan dengan hulu ledak tersebut terpasang pada rudal.

“Uji coba semacam itu dan peningkatan kemampuan senjata secara bertahap melalui uji coba tersebut terkait langsung dengan ancaman serius dari kekuatan eksternal terhadap lingkungan keamanan negara [Korea Utara],” jelas Kim.

Uji coba ini dikutuk oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, yang menyebutnya sebagai provokasi yang “secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.”

Uji coba ini dilakukan kurang dari sebulan setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan menyelesaikan latihan militer berskala besar.

Meskipun Washington dan Seoul menggambarkan latihan tersebut sebagai latihan defensif, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebutnya sebagai “latihan perang provokatif untuk agresi.”