RADARPANGANDARAN.COM – Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, PT PLN akan buka 1,7 juta lapangan pekerjaan.
Dari jumlah tersebut, 91 persen termasuk dalam kategori green jobs. Artinya, mayoritas pekerjaan berbasis energi ramah lingkungan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan peluang kerja ini tersebar di dua sektor utama.
Sekitar 836 ribu tenaga kerja dibutuhkan untuk sektor pembangkitan listrik. Sementara 881 ribu lainnya berada di sektor transmisi, gardu induk dan distribusi.
Dari sektor pembangkitan, lebih dari 760 ribu pekerjaan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Ini menjadi peluang besar, terutama bagi generasi muda yang ingin terlibat dalam industri hijau sektor ketenagalistrikan.
Rinciannya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menyerap tenaga kerja paling besar. Yaitu, sekitar 348 ribu orang. Disusul PLTA dan Pembangkit Mini Hidro dengan kebutuhan sekitar 129 ribu tenaga kerja.
PLTA Pump Storage berpotensi menyerap lebih dari 94 ribu tenaga kerja. Sedangkan PLT Bayu diperkirakan menyerap hampir 59 ribu pekerja. PLT Panas Bumi tak ketinggalan dengan potensi sekitar 42 ribu tenaga kerja.
Sistem penyimpanan energi baterai juga menjanjikan dengan kebutuhan lebih dari 68 ribu tenaga kerja. Pembangkit berbasis biomassa menyerap lebih dari 7 ribu orang.
PLT Biogas menyumbang hampir 1.500 tenaga kerja. PLT Sampah sekitar 2.400. PLT Arus Laut sekitar 340 tenaga kerja.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan RUPTL terbaru tidak menjamin keandalan energi nasional.