Perwakilan Iran di PBB di New York menyatakan di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa serangan Iran terhadap Israel adalah “respon yang sah, rasional, dan wajar terhadap tindakan teroris.”
Mereka juga memperingatkan bahwa jika Israel membalas atau melakukan tindakan agresif lebih lanjut, respons yang lebih hebat akan menyusul.
Sebagai langkah pencegahan, Israel menutup wilayah udaranya dan mengalihkan penerbangan ke wilayah alternatif di luar negeri mereka. Negara-negara tetangga seperti Yordania, Irak, dan Lebanon juga menutup wilayah udara mereka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Iran telah melakukan “kesalahan besar” dengan menyerang Israel dan memperingatkan bahwa Iran akan “membayar akibat” dari serangan ini.
Sementara itu, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyebut serangan rudal Iran berbahaya dan akan ada konsekuensi, meskipun belum memberikan rincian tentang bagaimana dan kapan Israel akan merespons.
Di sisi lain, sekutu Israel, Pentagon mengonfirmasi bahwa dua kapal perusak Angkatan Laut AS telah meluncurkan sekitar selusin rudal pencegat untuk menargetkan rudal Iran.
Juru bicara Pentagon, Patrick Ryder, menyatakan bahwa tidak ada aset militer AS lainnya yang digunakan untuk menembak jatuh rudal tersebut, dan semua rudal yang diluncurkan berasal dari wilayah dalam Iran.
Serangan Iran dilaporkan telah menghancurkan sejumlah jet tempur siluman F-35 di pangkalan udara Nevatim dan F-15 di pangkalan lain, mungkin Hatzerim.
Pesawat-pesawat tempur ini diketahui membombardir Gaza dan Lebanon setiap hari, dan Iran berhasil menghancurkan beberapa di antaranya.